JAKARTA - Pertumbuhan pasar ponsel pintar dan tablet makin menggila. Mulai dari kalangan pebisnis sampai kalangan pelajar, sebagian besar terjangkit tren gadget multifungsi tersebut. Ini bukan tanpa resiko.
"Mulai tahun ini ada satu statistik dari CNN, PC user di seluruh dunia berjumlah sekira 80 juta, sedangkan smartphone user berjumlah sekira 105 juta. Ini berarti munculnya risiko keamanan baru," kata Gun Suk Ling, Director Corporate Sales for APAC, Kaspersky Lab, ditemui di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (23/11/2011).
Menurutnya, risiko keamanan baru muncul seiring dengan makin banyaknya pengguna ponsel pintar, karena belum tumbuhnya kewaspadaan akan kemungkinan serangan malware pada ponsel pintar.
Contohnya di dalam gadget berbasis Android, Peter M. Beardmore, Senior Director of Product Marketing Kaspersky Lab mengatakan, "Hanya dalam selang waktu 4 bulan, malware untuk Android telah meningkat 4 kali lipat."
Malware bisa saja bersembunyi di dalam gadget tersebut, sedangkan tren konsumerisme IT yang sedang terjadi belakangan telah mendongkrak jumlah pengguna gadget tersebut. Di antaranya, banyak juga yang menggunakan ponsel pintar dan tablet sebagai peranti kerja, termasuk menghubungkan gadget tersebut pada PC atau server perusahaan untuk mengakses data.
"Perusahaan perlu memperluas kebijakan keamanan IT mereka, sehingga dapat menjangkau seluruh titik, termasuk smartphone dan tablet," terang Gun Suk Ling.
0 comments:
Posting Komentar