Selasa, 20 Desember 2011

Mempercantik Interior Rumah Dengan Furniture Bergaya Eklektik


Apakah anda sering bingung menempatkanperabot/furniture agar ruangan anda tak terkesan penuh dan sumpek? Perlu anda ketahui bahwa kebutuhan manusia akan perabot/furniture sebagai pengisi interior tidak pernah berhenti. Anda juga harus paham tren perabot/furniture, karena produk ini menyesuaikan diri dengan perkembangan gaya interior yang tengah berlangsung. Tren perabot/furniture ini biasanya bertahan sekitar lima tahunan. Apabila anda mengikuti tren dan selama bertahun-tahun tinggal di rumah yang sama, pastinya tatanan interior di rumah anda telah mengalami pergantian berulang kali.
Walaupun demikian, tidak melulu perubahan tatanan interior rumah disebabkan keinginan mengikuti tren, tetapi bisa juga karena perubahan pola hidup penghuni, atau munculnya keinginan memberi suasana baru pada ruang di rumah. Jika rumah anda terlanjur dipenuhi perabot ‘warisan’ termasuk meubel yang memenuhi ruangan, butuh usaha cukup keras untuk membuatnya tampak serasi dan harmonis ketika dipandang. Untuk mengurangi kesulitan ketika menata interior ruangan anda, sebaiknya biasakan tidak membeli perabot/furniture hanya karena desainnya sedang tren, perhitungkan space ruangan yang anda miliki serta keserasian dengan perabot/furniture yang sudah ada di rumah anda.
Konsep Dasar
Konsep dasar dari desain eklektik (interior dan furniture) adalah menyatukan konsep tradisional dengan konsep desain kekinian yang lebih modern. Tema-tema desain selalu berganti seiring perubahan waktu. Ada waktunya dimana tema desain (klasik, tropis, modern, art deco, minimalis, dsb) menjadi trend, namun seiring bergantinya waktu maka tema-tema desain tersebut juga akan berganti. Pada saat sebuah tema desain sedang trend, mayoritas masyarakat membeli perabot/furniture yang sesuai dengan tema desain pada saat itu. Namun ketika waktunya tema desain berganti, apakah perabot yang sudah ada dirumah harus disingkirkan dan diganti dengan perabot/furniture yang baru?
Pada era 1990-an saat eranya furniture kayu dari jepara sebagai cerminan desain asli Indonesia sedang trend, hampir semua orang (terutama kaum berada) berusaha untuk membeli perabot/furniture buatan Jepara. Bedroom set, console table, dining table, end table, sofa berukuran besar, dsb yang berbahan kayu jati dan penuh dengan ukiran khas Jawa tengah adalah perabot yang wajib dibeli dan ada dirumah-rumah kita. Mereka beranggapan bahwa aneka perabot rumah tangga (mebel) bisa menunjukkan status sosial pemiliknya, mereka memaksa untuk membeli dan memiliki perabot buatan Jepara (yang umumnya berukuran besar) walaupun ukuran rumah dan ruang-ruang didalamnya tidak memadai luasnya.
Ketika mereka semakin sibuk dengan pekerjaannya, tekanan di tempat kerja semakin berat, sebagian orang tak lagi berpikir soal gengsi pada interior rumahnya. Fungsi rumah kembali pada esensi semula, yaitu tempat dimana kita melepaskan kepenatan dan beristirahat dengan nyaman. Dengan kesadaran bahwa fungsi rumah yang paling utama adalah untuk berlindung dan beristirahat dengan nyaman, kaum pekerja yang sibuk tersebut kemudian memilih tema desain dan dekorasi yang lebih simple dan cocok bagi kebiasaan mereka. Pada kondisi seperti ini tema desain dan dekorasi minimalis kembali dipilih dan menjadi trend dikalangan masyarakat kita. Konsep desain dan dekorasi minimalis bukanlah konsep yang baru, konsep ini sudah ada sejak lama. Seperti halnya konsep-konsep desain dan dekorasi yang lain, setiap konsep desain dan dkorasi akan selalu berganti dan berulang.
Pemilik dan penghuni rumah memilih perabot berdasarkan aspek fungsi, praktis, dan efisiensi. Mereka yang sibuk dan menyukai gaya minimalis akan menata ruangan rumah dengan perabotan pokok yang simple dan seperlunya saja. Tidak perlu terlalu banyak aksesoris dan ornament, karena minimalis mengutamakan kesederhanaan. Bentuk perabotan bergaya minimalis biasanya sederhana seperti garis atau kotak, dengan sentuhan akhir cenderung licin, tanpa tekstur. Andaikata perabot itu menggunakan pola maka pola yang dipilih lebih sederhana. Pemilihan warna pun biasanya hanya satu warna atau monokromatik.
Pada kondisi seperti yang sudah saya sebutkan diatas itulah konsep eklektik mulai diterapkan. Ketika anda mulai merasa cocok dengan tema desain dan dekorasi bergaya minimalis, sementara anda memiliki barang-barang lama hasil pembelian anda dimasa lalu, atau mungkin barang-barang lama/kuno/antik tersebut adalah warisan peninggalan orang tua anda. Saran saya, seleksi dan pilih barang kuno/antik tersebut. Pilih yang terbaik (bahan, desain, atau nilai historisnya), kemudian barang-barang antik yang sudah anda seleksi tersebut bisa digunakan kembali dan disesuaikan dengan tema desain/dekorasi rumah anda saat ini. Eklektik berarti menyeleksi apa saja yang terlihat bagus, baik itu perabot, tema dekorasi (suasana, zaman, dan gaya), kemudian digabungkan dalam satu kesatuan yang harmonis. Di sini Anda bisa menggabungkan beberapa gaya mebel dalam satu ruang. Akan tetapi, benang merah yang menghasilkan komposisi yang harmonis tetap harus diperhitungkan.
Tata Letak
Untuk tata letak perabot/furniture eklektik sebenarnya tidak berbeda dengan benda-benda lainnya. Seperti halnya saat kita menata art-work didalam rumah kita. Jumlahnya harus diperhatikan agar tidak terlalu banyak dan malah menghilangkan nilai estetikanya. Ukurannya juga dipertimbangkan, sebisa mungkin perabot/furniture tersebut menjadi pemanis dan menjadi titik pusat (vocal point) didalam ruangan.
Sesuaikan bentuk, fungsi perabot/furniture dengan tema ruangan anda. Penataan perabot/furniture akan lebih menarik bila anda menghayati unsur keseimbangan, harmoni, warna, dan kesatuan dalam ruang. Dari susunan kelompok kursi misalnya, anda bisa menciptakan suasana tertentu pada ruang dengan memilih penataan berkesan resmi, akrab, santai, atau romantis. Saat ini banyak dijumpai aneka bentuk desain perabot/furniture yang inovatif dan nyaman bila digunakan. Banyaknya pilihan material diwilayah kita juga memacu kreativitas desainer dalam membuat perabot/furniture yang menarik desainnya. Namun sesungguhnya, hal yang membuat anda betah di rumah bukanlah perabot/furniture pengisi ruangan anda, tetapi suasana yang tercipta lewat tatanannya.
Meskipun anda menyukai gaya minimalis, berbagai suasana ruang yang ingin anda tampilkan tetap bisa terwujud. Misalnya anda menginginkan suasana romantis, anda bisa menempatkan bunga melati dalam mangkuk dari gerabah atau porselen. Anda juga bisa membuat rangkaian bunga segar, atau memasukkan tanaman hias ke dalam rumah sebagai elemen dekoratif pada ruangan.
Motif, Pola, dan Warna
Untuk dekorasi interior ruangan bergaya eklektik sebaiknya anda memastikan berbagai perabot atau barang-barang yang akan anda gunakan sebagai pengisi ruangan memiliki satu skema warna yang hampir sama, bila warnanya berbeda maka warnanya saling melengkapi (complementary). Warna-warna yang menciptakan kesan antik namun modern adalah coklat, merah marun, warna perunggu, warna tembaga, dan warna dari alam (kayu, batu, tanah).
Dengan memilih warna perabot atau barang-barang yang senada, beberapa perabot/barang-barang dengan tema desain/dekorasi yang beragam tersebut bisa digabungkan dengan harmonis. Misalnya, perabotan bergaya klasik oriental dikombinasikan dengan mebel bergaya kontemporer. Kedua gaya tersebut sama-sama mempunyai garis desain yang simple dan bersih. Ada pula perabot klasik dengan garis-garis sederhana yang cocok bila dipadukan dengan perabot modern. Untuk dekorasi bergaya eklektik minimalis bisa dijumpai pada ruangan yang menggunakan perabot secukupnya, misalnya tatanan mebel yang menampilkan lebih dari satu gaya tetapi tetap dalam satu warna monokromatis.
Yang paling umum kita temukan adalah pernak-pernik interior seperti art work, lampu keramik dan perabot dalam beberapa masa, dipadu menjadi satu kesatuan yang harmonis. Misalnya sepeda ontel, mesin jahit antik atau credensa dan lemari kuno yang tetap terlihat cantik mengisi interior ruangan dengan konsep modern tropis atau minialis. Ingat, konsep eklektik tidak terpaku pada satu konsep desain tertentu. Gaya dan tema dekorasi semacam inilah yang belakangan banyak disukai. Salah satu alasannya, pemilik perabot warisan biasanya merasa sayang membuang perabot atau barang yang mempunyai nilai historis bagi yang bersangkutan. Perabot warisan semacam ini juga bisa dijadikan aksen pada ruangan atau menjadi titik pusat perhatian. Hal ini bisa terwujud bila anda menempatkannya dengan tepat, bentuknya lebih mencolok daripada mebel lainnya, atau warna serta ukurannya kontras dibanding perabot lainnya.
Perawatan Furniture Bergaya Eklektik
Untuk perawatan perabot/furniture eklektik mungkin secara umum sama dengan perabot lainnya terutama perabot-perabot antik. Perabot/furniture eklektik dirumah bisa tersusun atas berbagai bahan, mislanya kayu+kaca atau kayu+logam atau kayu+gerabah+rotan. Untuk merawatnya bisa memperhatikan beberapa hal berikut:
  • Menjaga kebersihan perabot tersebut. Seiring dengan lamanya penggunaan tentunya perabot-perabot tersebut akan kotor dan berdebu. Jika memang sudah waktunya dibersihkan, maka segera hisap atau tiup untuk menyingkirkan debu pakailah kuas, kemoceng, vacum cleaner atau kompresor kecil.
  • Gunakan wax untuk melapisi perabot/furnitur anda. Setelah semua debu tersingkirkan semprotkan lapisan wax pada kain katun kemudian oleskan pada permukaan perabot/furnitur anda dan tunggu beberapa saat. Setelah itu lap dengan kain katun kering lainnya, maka perabot/furniture anda akan tampak bersih dan bersinar. Lapisan wax akan melindungi permukaan perabot/furniture dari debu dn goresan langsung. Wax atau cairan pelapis furniture bisa dibeli di toko bangunan, toko cat atau supermarket.
  • Lakukan pembersihan dan perawatan secara rutin dan berkala agar furniture anda selalu tampak bersih dan terawat. Buatlah jadwal untuk membersihkannya setiap 1x atau 2x seminggu.
Bagaimana, apakah anda tertarik mendekorasi ruangan anda dengan gaya eklektik? Silakan menerapkannya di ruang favorit rumah anda. Selamat berakhir pekan..

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger